BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi komputer meningkat
dengan cepat, hal ini terlihat pada era tahun 80-an jaringan komputer masih
merupakan teka-teki yang ingin dijawab oleh kalangan akademisi, dan pada tahun
1988 jaringan komputer mulai digunakan di universitas-universitas,
perusahaan-perusahaan, sekarang memasuki era milenium ini terutama world wide
internet telah menjadi realitas sehari-hari jutaan manusia di muka bumi ini.
Selain itu, perangkat keras dan
perangkat lunak jaringan telah benar-benar berubah, di awal perkembangannya
hampir seluruh jaringan dibangun dari
kabel koaxial, kini banyak telah diantaranya dibangun dari serat optik (fiber
optics) atau komunikasi tanpa kabel.
Dengan berkembangnya teknologi komputer
dan komunikasi suatu model komputer tunggal yang melayani seluruh tugas-tugas
komputasi suatu organisasi kini telah diganti dengan sekumpulan komputer yang terpisah-pisah akan
tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya, sistem seperti ini
disebut jaringan komputer (computer network).
Penggunaan
jaringan oleh masyarakat luas akan menyebabkan masalah-masalah sosial, etika,
dan politik. Internet telah masuk ke segala
penjuru kehidupan masyarakat, semua orang dapat memanfaatkannya tanpa memandang status
sosial, usia, jenis kelamin. Penggunaan internet tidak akan menimbulkan masalah
selama subyeknya terbatas pada topik-topik teknis, pendidikan atau hobi,
hal-hal dalam batas norma-norma kehidupan, tetapi kesulitan mulai muncul bila
suatu situs di internet mempunyai topik
yang sangat menarik perhatian orang, seperti politik, agama, sex. Gambar-gambar
yang dipasang di situs-situs tersebut mungkin akan merupakan sesuatu yang
sangat mengganggu bagi sebagian orang. Selain itu, bentuk pesan-pesan tidaklah
terbatas hanya pesan tekstual saja. Foto berwarna dengan resolusi tinggi dan
bahkan video clip singkatpun sekarang dapat dengan mudah disebar-luaskan
melalui jaringan komputer. Sebagian orang dapat bersikap acuh tak acuh, tapi
bagi sebgaian lainnya pemasangan materi tertentu (misalnya pornografi )
merupakan sesuatu yang tidak dapat diterima.
Dalam
mempelajari macam-macam jaringan komputer terdapat dua klasifikasi yang sangat
penting yaitu teknologi transmisi dan jarak. Secara garis besar, terdapat dua
jenis teknologi transmisi yaitu jaringan
broadcast dan jaringan point-to-point
Jaringan broadcast memiliki
saluran komunikasi tunggal yang dipakai bersama-sama oleh semua mesin yang ada
pada jaringan.
Pesan-pesan berukuran kecil,
disebut paket, yang dikirimkan oleh suatu mesin akan diterima oleh mesin-mesin
lainnya. Field alamat pada sebuah paket berisi keterangan tentang kepada siapa
paket tersebut ditujukan. Saat menerima paket, mesin akan mencek field alamat.
Bila paket terserbut ditujukan untuk dirinya, maka mesin akan memproses paket
itu , bila paket ditujukan untuk mesin lainnya, mesin terserbut akan
mengabaikannya.
Jaringan point-to-point terdiri dari beberapa koneksi pasangan individu dari mesin-mesin. Untuk
mengirim paket dari sumber ke suatu tujuan, sebuah paket pad ajringan jenis ini
mungkin harus melalui satu atau lebih mesin-mesin perantara. Seringkali harus
melalui baynak route yang mungkin berbeda jaraknya. Karena itu algoritma rout
memegang peranan penting pada jaringan
point-to-point.
Pada umumnya jaringan yang
lebih kecil dan terlokalisasi secara geografis cendurung memakai broadcasting,
sedangkan jaringan yang lebih besar menggunakan point-to-point.
Kriteria alternatif untuk
mengklasifikasikan jaringan adalah didasarkan pada jaraknya. Tabel berikut ini
menampilkan klasifikasi sistem multiprosesor berdasarkan ukuran-ukuran
fisiknya.
Tabel 1. Klasifikasi jaringan menurut jarak
Jarak antar
prosesor
|
Prosesor di tempat yang sama
|
Contoh
|
0,1 m
|
Papan
rangkaian
|
Data flow
machine
|
1 m
|
Sistem
|
Multicomputer
|
10 m
|
Ruangan
|
|
100 m
|
Gedung
|
Local Area
Network
|
1 km
|
Kampus
|
|
10 km
|
Kota
|
Metropolitan
Area Network
|
100 km
|
Negara
|
Wide area
Network
|
1.000 km
|
Benua
|
|
10.000 km
|
Planet
|
The Internet
|
Dari tabel di atas terlihat pada
bagian paling atas adalah dataflow
machine, komputer-komputer yang sangat paralel yang memiliki beberapa unit
fungsi yang semuanya bekerja untuk program yang sama. Kemudian multicomputer,
sistem yang berkomunikasi dengan cara
mengirim pesan-pesannya melalui bus pendek dan sangat cepat. Setelah kelas
multicomputer adalah jaringan sejati, komputer-komputer yang bekomunikasi
dengan cara bertukar data/pesan melalui
kabel yang lebih panjang. Jaringan seperti ini dapat dibagi menjadi local area
network (LAN), metropolitan area network (MAN), dan wide area network (WAN).
Akhirnya, koneksi antara dua jaringan atau lebih disebut internetwork. Internet
merupakan salah satu contoh yang terkenal dari suatu internetwork.
Local Area Network
(LAN) merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang
berukuran sampai beberapa kilometer.
LAN seringkali
digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam
kantor perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama resource (misalnya,
printer, scanner) dan saling bertukar informasi. LAN dapat dibedakan dari jenis
jaringan lainnya berdasarkan tiga karakteristik: ukuran, teknologi transmisi
dan topologinya.
Jaringan komputer
Universitas Muhammadiyah Semarang merupakan jaringan komputer yang tergabung
dalam jaringan INHERENT (Indonesian Higer
Education Network). Antar
kampus menggunakan jaringan nir kabel (wireless), sedangkan jaringan di dalam
kampus ada jaringan LAN kabel dan ada jaringan LAN nir kabel (wireless)
menggunakan akses poin untuk hot spot area.
Pemanfaatan LAN di UNIMUS saat
ini telah digunakan untuk otomatiasi perpustakaan yang disebut dengan LASER (Library Automatitation Service),
perpustakaan digital (Digital Library),
untuk administrasi akademik dan keuangann universitas, serta untuk
internet.
Kondisinya saat ini masih nampak adanya kekurang efektivan pemanfaatan
jaringan komputer yang ada di SMK PAB 10 PATUMBAK . Oleh karena itu penulis merasa tertarik unutuk mengadakan penelitian tentang ”Model Pemanfaatan Jaringan Komputer Yang Efektif Untuk Peningkatan Produktivitas Pada
Jaringan Lan”

Gambar 1. Diagram Jaringan INHERENT Unimus
1.2
Rumusan Masalah
Infrastruktur jaringan komputer LAN di SMK
PAB 10 PATUMBAK dibangun dengan biaya yang relatif mahal dengan mendapat
dukungan dana dari program hibah INHERENT K3 Dirjen Dikti Depdiknas, namun pemanfaatannya dipandang masih kurang
efektif. Akses-akses data dan informasi masih terkesan parsial, oleh karena itu
penulis menemukan permasalahan-permasalahan sebagai berikut.
1.
Bagaimana
realitas pemanfaatan jaringan komputer LAN di SMK PAB 10 PATUMBAK
2.
Bagaimana
tingkat keefektifan pemanfaatan jaringan komputer LAN di SMK PAB 10 PATUMBAK
3.
Bagaimana
model pemanfaatan jaringan komputer LAN SMK PAB 10 PATUMBAK yang efektif.
1.3
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui realitas pemanfaatan
jaringan komputer LAN di SMK
PAB 10 PATUMBAK
2. Untuk mengetahui tingkat keefektifan
pemanfaatan jaringan komputer LAN di SMK PAB 10 PATUMBAK
3. Untuk mengetahui model pemanfaatan
jaringan komputer LAN SMK PAB
10 PATUMBAK yang efektif.
1.4
Manfaat Penelitian
Adapun
manfaat dari penelitian tersebut:
1. Untuk mempermudah siswa siswi dalam
mencari informasi
2. untuk mengetahui tingkat keefektifan
jaringan komputer LAN di Smk Pab 10 Patumbak
3.
Memberikan referensi bagi masyarakat luas yang tertarik
untuk pengembangan topic ini lebih lanjut.
2.
KAJIAN TEORETIK
1. Pengertian LAN
Local Area Network (LAN)
merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang
berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk
menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor perusahaan
atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama resource (misalnya, printer, scanner)
dan saling bertukar informasi. LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya
berdasarkan tiga karakteristik: ukuran, teknologi transmisi dan topologinya.
LAN mempunyai ukuran yang
terbatas, yang berarti bahwa waktu transmisi pada keadaan terburuknya terbatas
dan dapat diketahui sebelumnya. Dengan mengetahui keterbatasnnya, menyebabkan
adanya kemungkinan untuk menggunakan jenis desain tertentu. Hal ini juga
memudahkan manajemen jaringan.
LAN seringkali menggunakan
teknologih transmisi kabel tunggal. LAN tradisional beroperasi pada kecepatan
mulai 10 sampai 100 Mbps (mega bit/detik)
dengan delay rendah (puluhan mikro second) dan mempunyai faktor
kesalahan yang kecil. LAN-LAN modern dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih
tinggi, sampai ratusan megabit/detik.
Sistem broadcast yang lain adalah ring, pada topologi ini
setiap bit dikirim ke daerah sekitarnya tanpa menunggu paket lengkap diterima. Biasanya
setiap bit mengelilingi ring dalam waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan
beberapa bit, bahkan seringkali sebelum paket lengkap dikirim seluruhnya.
Seperti sistem broadcast lainnya, beberapa aturan harus dipenuhi untuk
mengendalikan access simultan ke ring. IEEE 802.5 (token ring) merupakan LAN
ring yang populer yang beroperasi pada kecepatan antara 4 s.d 16 Mbps.
Berdasarkan alokasi channelnya, jaringan broadcast dapat dibagi menjadi
dua, yaitu statik dan dinamik. Jenis al;okasi statik dapat dibagi berdasarkan
waktu interval-interval diskrit dan algoritma round robin, yang mengijinkan setiap
mesin untuk melakukan broadcast hanya bila slot waktunya sudah diterima. Alokasi statik sering menyia-nyiakan
kapasitas channel bila sebuah mesin tidak punya lgi yang perlu dikerjakan pada
saat slot alokasinya diterima. Karena itu sebagian besar sistem cenderung
mengalokasi channel-nya secara dinamik (yaitu berdasarkan kebutuhan).
Metoda alokasi dinamik bagi
suatu channel dapat tersentralisasi ataupun terdesentralisasi. Pada metoda
alokasi channel tersentralisasi terdapat sebuah entity tunggal, misalnya unit
bus pengatur, yang menentukan siapa giliran berikutnya. Pengiriman paket ini
bisa dilakukan setelah menerima giliran
dan membuat keputusan yang berkaitan dengan algoritma internal. Pada metoda
aloksi channel terdesentralisasi, tidak terdapat entity sentral, setiap mesin
harus dapat menentukan dirinya sendiri kapan bisa atau tidaknya mengirim.
2. Tipologi Jaringan
Topologi merupakan suatu pola hubungan
antara terminal dalam jaringan komputer. Pola ini sangat erat kaitannya dengan
metode access dan media pengiriman yang digunakan. Topologi yang ada sangatlah
tergantung dengan letak geofrapis dari masing-masing terminal, kualitas kontrol
yang dibutuhkan dalam komunikasi ataupun penyampaian pesan, serta kecepatan
dari pengiriman data.
a. Point to
Point (Titik ke-Titik).
Jaringan
kerja titik ketitik merupakan jaringan kerja yang paling sederhana tetapi dapat
digunakan secara luas. Begitu sederhananya jaringan ini, sehingga seringkali
tidak dianggap sebagai suatu jaringan tetapi hanya merupakan komunikasi biasa.
Dalam hal ini,
kedua simpul mempunyai kedudukan yang setingkat, sehingga simpul manapun dapat
memulai dan mengendalikan hubungan dalam jaringan tersebut. Data dikirim dari
satu simpul langsung kesimpul lainnya sebagai penerima, misalnya antara
terminal dengan CPU.

Gambar 2. Model
jaringan point to point
b. Star Network
(Jaringan Bintang).
Dalam
konfigurasi bintang, beberapa peralatan yang ada akan dihubungkan kedalam satu
pusat komputer. Kontrol yang ada akan dipusatkan pada satu titik, seperti
misalnya mengatur beban kerja serta pengaturan sumber daya yang ada. Semua link
harus berhubungan dengan pusat apabila ingin menyalurkan data kesimpul lainnya
yang dituju. Dalam hal ini, bila pusat mengalami gangguan, maka semua terminal
juga akan terganggu.
Model
jaringan bintang ini relative sangat sederhana, sehingga banyak digunakan oleh
pihak per-bank-kan yang biasanya mempunyai banyak kantor cabang yang tersebar
dipelbagai lokasi. Dengan adanya konfigurasi bintang ini, maka segala macam
kegiatan yang ada di-kantor cabang dapatlah dikontrol dan dikoordinasikan
dengan baik. Disamping itu, dunia pendidikan juga banyak memanfaatkan jaringan
bintang ini guna mengontrol kegiatan anak didik mereka.


Gambar 3. Model
jaringan bintang
c. Ring Networks
(Jaringan Cincin)
Pada
jaringan ini terdapat beberapa peralatan saling dihubungkan satu dengan lainnya
dan pada akhirnya akan membentuk bagan seperti halnya sebuah cincin. Jaringan
cincin tidak memiliki suatu titik yang bertindak sebagai pusat ataupun pengatur
lalu lintas data, semua simpul mempunyai tingkatan yang sama. Data yang dikirim
akan berjalan melewati beberapa simpul sehingga sampai pada simpul yang dituju.
Dalam menyampaikan data, jaringan bisa bergerak dalam satu ataupun dua arah.
Walaupun
demikian, data yang ada tetap bergerak satu arah dalam satu saat. Pertama,
pesan yang ada akan disampaikan dari titik ketitik lainnya dalam satu arah.
Apabila ditemui kegagalan, misalnya terdapat kerusakan pada peralatan yang ada,
maka data yang ada akan dikirim dengan cara kedua, yaitu pesan kemudian
ditransmisikan dalam arah yang berlawanan, dan pada akhirnya bisa berakhir pada
tempat yang dituju.
Konfigurasi
semacam ini relative lebih mahal apabila dibanding dengan konfigurasi jaringan
bintang. Hal ini disebabkan, setiap simpul yang ada akan bertindak sebagai
komputer yang akan mengatasi setiap aplikasi yang dihadapinya, serta harus
mampu membagi sumber daya yang dimilikinya pada jaringan yang ada. Disamping
itu, sistem ini lebih sesuai digunakan untuk sistem yang tidak terpusat
(decentralized-system), dimana tidak diperlukan adanya suatu prioritas
tertentu.

Gambar 4. model jaringan ring
d. Tree Network (Jaringan Pohon)
Pada jaringan pohon, terdapat
beberapa tingkatan simpul (node). Pusat atau simpul yang lebih tinggi
tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data
yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak
dari komputer dengan node-3 kekomputer node-7 seperti halnya pada gambar, data
yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7.
Keungguluan jaringan model pohon
seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada
setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri
atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal
penjualan. Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi
kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya
juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi
lambat.


Gambar 5. Model jaringan pohon
e. Bus Network
Konfigurasi lainnya dikenal dengan istilah
bus-network, yang cocok digunakan untuk daerah yang tidak terlalu luas. Setiap
komputer (setiap simpul) akan dihubungkan dengan sebuah kabel komunikasi
melalui sebuah interface. Setiap komputer dapat berkomunikasi langsung dengan
komputer ataupun peralatan lainnya yang terdapat didalam network, dengan kata
lain, semua simpul mempunyai kedudukan yang sama.
Dalam hal ini, jaringan tidak tergantung kepada
komputer yang ada dipusat, sehingga bila salah satu peralatan atau salah satu
simpul mengalami kerusakan, sistem tetap dapat beroperasi. Setiap simpul yang
ada memiliki address atau alam sendiri. Sehingga untuk meng-access data dari
salah satu simpul, user atau pemakai cukup menyebutkan alamat dari simpul yang
dimaksud.


Gambar 6. Model jaringan bus
f. Plex Network (Jaringan Kombinasi)
Merupakan jaringan yang benar-benar
interactive, dimana setiap simpul mempunyai kemampuan untuk meng-access secara
langsung tidak hanya terhadap komputer, tetapi juga dengan peralatan ataupun
simpul yang lain. Secara
umum, jaringan ini mempunyai bentuk mirip dengan jaringan bintang. Organisasi
data yang ada menggunakan de-sentralisasi, sedang untuk melakukan perawatan,
digunakan fasilitas sentralisasi.

Gambar
7. Model Jaringan kombinasi
4.
Pemanfaatan Jaringan
a. Pemakaian peralatan secara bersama
Peralatan komputer seperti misalnya CPU,
hard-disk, magnetic-tape, printer, power suplay ataupun yang lainnya, dapat
dipakai secara bersama-sama oleh sekian banyak pemakai. Tentunya dengan cara
seperti ini, pemakai bisa lebih banyak menghemat biaya dibanding dengan cara
sebelumnya, yaitu sebelum konsep jaringan diketemukan.
Dengan adanya system ini, menyebabkan
semua PC yang tadinya bekerja sendiri dapat saling bekerja sama dalam
batas-batas tertentu, bahkan juga dengan system komputer yang lebih besar. Kerja
sama juga dapat dilakukan dapat semakin berkembang dengan adanya pertukaran
data sampai saling memakai peralatan dihubungkan dengan salah satu system
komputer (resources sharing atau juga disebut hardware sharing).
b. Hubungan Antar Sistem Yang Berbeda
Pada saat ini banyak dijumpai merk-merk
komputer dengan pelbagai system operasi yang dimiliki. Dengan adanya system
jaringan ini memungkinkan semuanya untuk disatukan menjadi satu jaringan yang
terpadu.
Pelbagai system dan merk yang berbeda
dapat saling dihubungkan pada suatu jaringan dan bila merk tersebut menggunakan
protocol yang sama, maka tidak hanya berhubungan secara pisik, tetapi juga
dapat saling berkomunikasi dan bekerja sama.
Sebuah terminal misalnya, dapat berhubungan dengan
pelbagai macam system sehingga tidak perlu setiap system memiliki terminal
sendiri. Demikian pula halnya dengan printer yang dapat digunakan secara
bersama oleh dua atau lebih system.
c. Pemakaian data secara bersama (Sharing data)
Dengan adanya konsep jaringan yang
menghubungkan system satu dengan system lainnya, maka memungkinkan pengiriman
file dari system yang satu ke-sistem yang lain. Hal ini bahkan mungkin dilakukan antar system yang
berbeda merknya
Dengan adanya konsep jaringan, maka data dan
program yang terletak dilokasi berjauhan, kini dapat digunakan secara bersama
oleh beberapa pemakai komputer tanpa harus memindahkan kekomputer-komputer
mereka terlebih dahulu. Proses ini dinamakan proses distribusi. Suatu file data
yang dapat dipakai secara bersama juga disebut sebagai share-data.
Disamping itu, fixed disk yang ada juga
dapat dipakai secara bersama sehingga suatu PC yang terhubung secara jaringan
tidak selalu perlu memiliki suatu fixed disk drive tersendiri. Bahkan tidak
hanya disk secara keseluruhan

Gambar 8.
Sharing data pada user yang berbeda
d. Pengurangan Kertas Kerja
Dengan adanya data dan program yang
tersimpan secara bersama, maka kebutuhan akan kertas kerja yang digunakan untuk
menyimpan pelbagai macam dokumen, akan menurun secara drastis.
Dokumen-dokumen yang ada pada akhirnya akan
tersimpan didalam suatu file database yang dapat digunakan secara bersama oleh
beberapa pemakai komputer.
e. Pemakaian Terminal
Pemakaian terminal sebagai media input dan
output pada konsep komunikasi data, adalah sangat murah. Harga komputer dewasa
ini sangatlah murah, dan harga terminal jauh lebih murah apabila dibanding
harga sebuah komputer. Dengan demikian, terminal pada akhirnya mempunyai nilai
efisiensi dan produktifitas sedemikian tingginya.
Jaringan menyebabkan banyak pemakai dapat
saling bekerja sama tanpa harus menyebabkan ketergantungan pada satu CPU,
sehingga bila CPU tersebut tidak bekerja, maka semua pemakai tidak harus
berhenti, tetapi dapat mengalihkan pada CPU yang lain.
f. Kemudahan mendapat informasi
Dengan adanya konsep yang saling terhubung
ini, maka waktu dan jarak kini sudah bukan menjadi masalah. Informasi yang
sedemikian berharganya, dapat segera diperoleh dalam waktu yang sangat singkat,
dan komputer dari tempat yang saling berjauhan-pun dapat saling bertukar
informasi.
g. Penyebaran informasi
Informasi yang ada dapat setiap saat
disebar luaskan melalui terminal-terminal yang ada dipelbagai tempat. Disamping
itu, penerima informasi juga dapat menjawab ataupun memberikan tanggapannya
secara langsung melalui terminal yang ada dihadapannya. Dengan demikian,
distribusi dan aksebilitasnya dapat meningkat.
h. Peningkatan produktivitas
Jaringan komputer juga dapat digunakan
untuk meningkatkan produktivitas kerja bagi para pemakai komputer, serta
kualitas produk yang dihasilkan. Dengan kemudahan meng-access data dari
pelbagai tempat, pemakai komputer dapat memiliki waktu luang yang lebih banyak
dan waktu ini dapat digunakan untuk rekreasi, penelitian dan lain sebagainya.
Semua ini dapat digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan produktivitas.
3.
HIPOTESIS
Hipotesis dalam penelitian ini adalah,
“Pemanfaatan jaringan komputer LAN SMK PAB 10 PATUMBAK yang
efektif dapat meningkatkan produktivitas SMK PAB 10 PATUMBAK’’
4.
METODE PENELITIAN
1.
Subjek Penelitian
Subjek
penelitian ini adalah semua Personal Computer (PC) dan User yang terhubung
dalam Jaringan komputer LAN pada SMK PAB 10 PATUMBAK Sampel penelitian ditentukan
secara puprosive yaitu semua Personal Computer (PC) dan User yang terhubung
dalam Jaringan komputer LAN pada SMK PAB 10 PATUMBAK Jl. Pertahanan
Ujung Patumbak 1 Medan
2.
Data penelitian
Data berupa data
kualitatif dan data kuantitatif, meliputi data primer dan skunder, data primer
diambil menggunakan instrumen berupa angket yang telah teruji tingkat validitas
dan reliabilitasnya. Sedangkan data sekunder didapatkan dari data-data pada UPT
Komputer SMK PAB 10 PATUMBAK, dan data-data yang ada di SMK PAB 10 PATUMBAK.
3.
Teknik Analisis Data
Analisis data
kualitatif menggunakan analisis deskriptif kualitatif, yang menggambarkan
kondisi riil jaringan LAN dan pemanfaatannya pada SMK PAB 10 PATUMBAK Data kuantitatif dianalisis menggunakan menggunakan
desain korelasional, dan model regresi untuk pengujian model pengaruh
efektivitas pemanfaatan jaringan LAN SMK PAB 10 PATUMBAK
terhadap produktivitas universitas.
Adapun model
matematisnya adalah sebagai berikut.
Y’ = bo + b1X1+b2X2
+ b3X3+ b4X4 +
Keterangan:
Y’ =
prediksi/estimasi produktivitas universitas muhammadiyah semarang
X1..4 = faktor-faktor efektivitas pemanfaatan jaringan LAN
e =
estándar error of estimasi
bo .. 4 = koefisien regresi
Model
dinilai bermakna/signifikan jika probabilitas hasil perhitungan kurang dari
0,05 pada taraf signifikansi 5% (taraf kepercayaan penelitian 95%).
Alat
bantu analisis data menggunakan software statistik SPSS (Statistical Product for Service Solution).
5. JADWAL PENELITIAN
Perlu peneliti ketahui jika
peniliti benar-benar ingin mendapatkan hail penelitian yang baik, maka waktu
terlama yang digunakan sebaiknya pada saat melakukan mempersipakan penelitian,
bukan pada tahap pengumpulan data maupun
proses pelaporan/penulisan laporan. Berikut ini tabel untuk pengisian jadwal
penelitian:
NO
|
KEGIATAN
|
WAKTU (BULAN)
|
||||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
VI
|
VII
|
||
1
|
||||||||
2
|
||||||||
3
|
||||||||
4
|
||||||||
5
|
||||||||
6
|
||||||||
7
|
||||||||
8
|
||||||||
9
|
||||||||
10
|
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi komputer meningkat
dengan cepat, hal ini terlihat pada era tahun 80-an jaringan komputer masih
merupakan teka-teki yang ingin dijawab oleh kalangan akademisi, dan pada tahun
1988 jaringan komputer mulai digunakan di universitas-universitas,
perusahaan-perusahaan, sekarang memasuki era milenium ini terutama world wide
internet telah menjadi realitas sehari-hari jutaan manusia di muka bumi ini.
Selain itu, perangkat keras dan
perangkat lunak jaringan telah benar-benar berubah, di awal perkembangannya
hampir seluruh jaringan dibangun dari
kabel koaxial, kini banyak telah diantaranya dibangun dari serat optik (fiber
optics) atau komunikasi tanpa kabel.
Dengan berkembangnya teknologi komputer
dan komunikasi suatu model komputer tunggal yang melayani seluruh tugas-tugas
komputasi suatu organisasi kini telah diganti dengan sekumpulan komputer yang terpisah-pisah akan
tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya, sistem seperti ini
disebut jaringan komputer (computer network).
Penggunaan
jaringan oleh masyarakat luas akan menyebabkan masalah-masalah sosial, etika,
dan politik. Internet telah masuk ke segala
penjuru kehidupan masyarakat, semua orang dapat memanfaatkannya tanpa memandang status
sosial, usia, jenis kelamin. Penggunaan internet tidak akan menimbulkan masalah
selama subyeknya terbatas pada topik-topik teknis, pendidikan atau hobi,
hal-hal dalam batas norma-norma kehidupan, tetapi kesulitan mulai muncul bila
suatu situs di internet mempunyai topik
yang sangat menarik perhatian orang, seperti politik, agama, sex. Gambar-gambar
yang dipasang di situs-situs tersebut mungkin akan merupakan sesuatu yang
sangat mengganggu bagi sebagian orang. Selain itu, bentuk pesan-pesan tidaklah
terbatas hanya pesan tekstual saja. Foto berwarna dengan resolusi tinggi dan
bahkan video clip singkatpun sekarang dapat dengan mudah disebar-luaskan
melalui jaringan komputer. Sebagian orang dapat bersikap acuh tak acuh, tapi
bagi sebgaian lainnya pemasangan materi tertentu (misalnya pornografi )
merupakan sesuatu yang tidak dapat diterima.
Dalam
mempelajari macam-macam jaringan komputer terdapat dua klasifikasi yang sangat
penting yaitu teknologi transmisi dan jarak. Secara garis besar, terdapat dua
jenis teknologi transmisi yaitu jaringan
broadcast dan jaringan point-to-point
Jaringan broadcast memiliki
saluran komunikasi tunggal yang dipakai bersama-sama oleh semua mesin yang ada
pada jaringan.
Pesan-pesan berukuran kecil,
disebut paket, yang dikirimkan oleh suatu mesin akan diterima oleh mesin-mesin
lainnya. Field alamat pada sebuah paket berisi keterangan tentang kepada siapa
paket tersebut ditujukan. Saat menerima paket, mesin akan mencek field alamat.
Bila paket terserbut ditujukan untuk dirinya, maka mesin akan memproses paket
itu , bila paket ditujukan untuk mesin lainnya, mesin terserbut akan
mengabaikannya.
Jaringan point-to-point terdiri dari beberapa koneksi pasangan individu dari mesin-mesin. Untuk
mengirim paket dari sumber ke suatu tujuan, sebuah paket pad ajringan jenis ini
mungkin harus melalui satu atau lebih mesin-mesin perantara. Seringkali harus
melalui baynak route yang mungkin berbeda jaraknya. Karena itu algoritma rout
memegang peranan penting pada jaringan
point-to-point.
Pada umumnya jaringan yang
lebih kecil dan terlokalisasi secara geografis cendurung memakai broadcasting,
sedangkan jaringan yang lebih besar menggunakan point-to-point.
Kriteria alternatif untuk
mengklasifikasikan jaringan adalah didasarkan pada jaraknya. Tabel berikut ini
menampilkan klasifikasi sistem multiprosesor berdasarkan ukuran-ukuran
fisiknya.
Tabel 1. Klasifikasi jaringan menurut jarak
Jarak antar
prosesor
|
Prosesor di tempat yang sama
|
Contoh
|
0,1 m
|
Papan
rangkaian
|
Data flow
machine
|
1 m
|
Sistem
|
Multicomputer
|
10 m
|
Ruangan
|
|
100 m
|
Gedung
|
Local Area
Network
|
1 km
|
Kampus
|
|
10 km
|
Kota
|
Metropolitan
Area Network
|
100 km
|
Negara
|
Wide area
Network
|
1.000 km
|
Benua
|
|
10.000 km
|
Planet
|
The Internet
|
Dari tabel di atas terlihat pada
bagian paling atas adalah dataflow
machine, komputer-komputer yang sangat paralel yang memiliki beberapa unit
fungsi yang semuanya bekerja untuk program yang sama. Kemudian multicomputer,
sistem yang berkomunikasi dengan cara
mengirim pesan-pesannya melalui bus pendek dan sangat cepat. Setelah kelas
multicomputer adalah jaringan sejati, komputer-komputer yang bekomunikasi
dengan cara bertukar data/pesan melalui
kabel yang lebih panjang. Jaringan seperti ini dapat dibagi menjadi local area
network (LAN), metropolitan area network (MAN), dan wide area network (WAN).
Akhirnya, koneksi antara dua jaringan atau lebih disebut internetwork. Internet
merupakan salah satu contoh yang terkenal dari suatu internetwork.
Local Area Network
(LAN) merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang
berukuran sampai beberapa kilometer.
LAN seringkali
digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam
kantor perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama resource (misalnya,
printer, scanner) dan saling bertukar informasi. LAN dapat dibedakan dari jenis
jaringan lainnya berdasarkan tiga karakteristik: ukuran, teknologi transmisi
dan topologinya.
Jaringan komputer
Universitas Muhammadiyah Semarang merupakan jaringan komputer yang tergabung
dalam jaringan INHERENT (Indonesian Higer
Education Network). Antar
kampus menggunakan jaringan nir kabel (wireless), sedangkan jaringan di dalam
kampus ada jaringan LAN kabel dan ada jaringan LAN nir kabel (wireless)
menggunakan akses poin untuk hot spot area.
Pemanfaatan LAN di UNIMUS saat
ini telah digunakan untuk otomatiasi perpustakaan yang disebut dengan LASER (Library Automatitation Service),
perpustakaan digital (Digital Library),
untuk administrasi akademik dan keuangann universitas, serta untuk
internet.
Kondisinya saat ini masih nampak adanya kekurang efektivan pemanfaatan
jaringan komputer yang ada di SMK PAB 10 PATUMBAK . Oleh karena itu penulis merasa tertarik unutuk mengadakan penelitian tentang ”Model Pemanfaatan Jaringan Komputer Yang Efektif Untuk Peningkatan Produktivitas Pada
Jaringan Lan”

Gambar 1. Diagram Jaringan INHERENT Unimus
1.2
Rumusan Masalah
Infrastruktur jaringan komputer LAN di SMK
PAB 10 PATUMBAK dibangun dengan biaya yang relatif mahal dengan mendapat
dukungan dana dari program hibah INHERENT K3 Dirjen Dikti Depdiknas, namun pemanfaatannya dipandang masih kurang
efektif. Akses-akses data dan informasi masih terkesan parsial, oleh karena itu
penulis menemukan permasalahan-permasalahan sebagai berikut.
1.
Bagaimana
realitas pemanfaatan jaringan komputer LAN di SMK PAB 10 PATUMBAK
2.
Bagaimana
tingkat keefektifan pemanfaatan jaringan komputer LAN di SMK PAB 10 PATUMBAK
3.
Bagaimana
model pemanfaatan jaringan komputer LAN SMK PAB 10 PATUMBAK yang efektif.
1.3
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui realitas pemanfaatan
jaringan komputer LAN di SMK
PAB 10 PATUMBAK
2. Untuk mengetahui tingkat keefektifan
pemanfaatan jaringan komputer LAN di SMK PAB 10 PATUMBAK
3. Untuk mengetahui model pemanfaatan
jaringan komputer LAN SMK PAB
10 PATUMBAK yang efektif.
1.4
Manfaat Penelitian
Adapun
manfaat dari penelitian tersebut:
1. Untuk mempermudah siswa siswi dalam
mencari informasi
2. untuk mengetahui tingkat keefektifan
jaringan komputer LAN di Smk Pab 10 Patumbak
3.
Memberikan referensi bagi masyarakat luas yang tertarik
untuk pengembangan topic ini lebih lanjut.
2.
KAJIAN TEORETIK
1. Pengertian LAN
Local Area Network (LAN)
merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang
berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk
menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor perusahaan
atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama resource (misalnya, printer, scanner)
dan saling bertukar informasi. LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya
berdasarkan tiga karakteristik: ukuran, teknologi transmisi dan topologinya.
LAN mempunyai ukuran yang
terbatas, yang berarti bahwa waktu transmisi pada keadaan terburuknya terbatas
dan dapat diketahui sebelumnya. Dengan mengetahui keterbatasnnya, menyebabkan
adanya kemungkinan untuk menggunakan jenis desain tertentu. Hal ini juga
memudahkan manajemen jaringan.
LAN seringkali menggunakan
teknologih transmisi kabel tunggal. LAN tradisional beroperasi pada kecepatan
mulai 10 sampai 100 Mbps (mega bit/detik)
dengan delay rendah (puluhan mikro second) dan mempunyai faktor
kesalahan yang kecil. LAN-LAN modern dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih
tinggi, sampai ratusan megabit/detik.
Sistem broadcast yang lain adalah ring, pada topologi ini
setiap bit dikirim ke daerah sekitarnya tanpa menunggu paket lengkap diterima. Biasanya
setiap bit mengelilingi ring dalam waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan
beberapa bit, bahkan seringkali sebelum paket lengkap dikirim seluruhnya.
Seperti sistem broadcast lainnya, beberapa aturan harus dipenuhi untuk
mengendalikan access simultan ke ring. IEEE 802.5 (token ring) merupakan LAN
ring yang populer yang beroperasi pada kecepatan antara 4 s.d 16 Mbps.
Berdasarkan alokasi channelnya, jaringan broadcast dapat dibagi menjadi
dua, yaitu statik dan dinamik. Jenis al;okasi statik dapat dibagi berdasarkan
waktu interval-interval diskrit dan algoritma round robin, yang mengijinkan setiap
mesin untuk melakukan broadcast hanya bila slot waktunya sudah diterima. Alokasi statik sering menyia-nyiakan
kapasitas channel bila sebuah mesin tidak punya lgi yang perlu dikerjakan pada
saat slot alokasinya diterima. Karena itu sebagian besar sistem cenderung
mengalokasi channel-nya secara dinamik (yaitu berdasarkan kebutuhan).
Metoda alokasi dinamik bagi
suatu channel dapat tersentralisasi ataupun terdesentralisasi. Pada metoda
alokasi channel tersentralisasi terdapat sebuah entity tunggal, misalnya unit
bus pengatur, yang menentukan siapa giliran berikutnya. Pengiriman paket ini
bisa dilakukan setelah menerima giliran
dan membuat keputusan yang berkaitan dengan algoritma internal. Pada metoda
aloksi channel terdesentralisasi, tidak terdapat entity sentral, setiap mesin
harus dapat menentukan dirinya sendiri kapan bisa atau tidaknya mengirim.
2. Tipologi Jaringan
Topologi merupakan suatu pola hubungan
antara terminal dalam jaringan komputer. Pola ini sangat erat kaitannya dengan
metode access dan media pengiriman yang digunakan. Topologi yang ada sangatlah
tergantung dengan letak geofrapis dari masing-masing terminal, kualitas kontrol
yang dibutuhkan dalam komunikasi ataupun penyampaian pesan, serta kecepatan
dari pengiriman data.
a. Point to
Point (Titik ke-Titik).
Jaringan
kerja titik ketitik merupakan jaringan kerja yang paling sederhana tetapi dapat
digunakan secara luas. Begitu sederhananya jaringan ini, sehingga seringkali
tidak dianggap sebagai suatu jaringan tetapi hanya merupakan komunikasi biasa.
Dalam hal ini,
kedua simpul mempunyai kedudukan yang setingkat, sehingga simpul manapun dapat
memulai dan mengendalikan hubungan dalam jaringan tersebut. Data dikirim dari
satu simpul langsung kesimpul lainnya sebagai penerima, misalnya antara
terminal dengan CPU.

Gambar 2. Model
jaringan point to point
b. Star Network
(Jaringan Bintang).
Dalam
konfigurasi bintang, beberapa peralatan yang ada akan dihubungkan kedalam satu
pusat komputer. Kontrol yang ada akan dipusatkan pada satu titik, seperti
misalnya mengatur beban kerja serta pengaturan sumber daya yang ada. Semua link
harus berhubungan dengan pusat apabila ingin menyalurkan data kesimpul lainnya
yang dituju. Dalam hal ini, bila pusat mengalami gangguan, maka semua terminal
juga akan terganggu.
Model
jaringan bintang ini relative sangat sederhana, sehingga banyak digunakan oleh
pihak per-bank-kan yang biasanya mempunyai banyak kantor cabang yang tersebar
dipelbagai lokasi. Dengan adanya konfigurasi bintang ini, maka segala macam
kegiatan yang ada di-kantor cabang dapatlah dikontrol dan dikoordinasikan
dengan baik. Disamping itu, dunia pendidikan juga banyak memanfaatkan jaringan
bintang ini guna mengontrol kegiatan anak didik mereka.


Gambar 3. Model
jaringan bintang
c. Ring Networks
(Jaringan Cincin)
Pada
jaringan ini terdapat beberapa peralatan saling dihubungkan satu dengan lainnya
dan pada akhirnya akan membentuk bagan seperti halnya sebuah cincin. Jaringan
cincin tidak memiliki suatu titik yang bertindak sebagai pusat ataupun pengatur
lalu lintas data, semua simpul mempunyai tingkatan yang sama. Data yang dikirim
akan berjalan melewati beberapa simpul sehingga sampai pada simpul yang dituju.
Dalam menyampaikan data, jaringan bisa bergerak dalam satu ataupun dua arah.
Walaupun
demikian, data yang ada tetap bergerak satu arah dalam satu saat. Pertama,
pesan yang ada akan disampaikan dari titik ketitik lainnya dalam satu arah.
Apabila ditemui kegagalan, misalnya terdapat kerusakan pada peralatan yang ada,
maka data yang ada akan dikirim dengan cara kedua, yaitu pesan kemudian
ditransmisikan dalam arah yang berlawanan, dan pada akhirnya bisa berakhir pada
tempat yang dituju.
Konfigurasi
semacam ini relative lebih mahal apabila dibanding dengan konfigurasi jaringan
bintang. Hal ini disebabkan, setiap simpul yang ada akan bertindak sebagai
komputer yang akan mengatasi setiap aplikasi yang dihadapinya, serta harus
mampu membagi sumber daya yang dimilikinya pada jaringan yang ada. Disamping
itu, sistem ini lebih sesuai digunakan untuk sistem yang tidak terpusat
(decentralized-system), dimana tidak diperlukan adanya suatu prioritas
tertentu.

Gambar 4. model jaringan ring
d. Tree Network (Jaringan Pohon)
Pada jaringan pohon, terdapat
beberapa tingkatan simpul (node). Pusat atau simpul yang lebih tinggi
tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data
yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak
dari komputer dengan node-3 kekomputer node-7 seperti halnya pada gambar, data
yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7.
Keungguluan jaringan model pohon
seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada
setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri
atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal
penjualan. Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi
kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya
juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi
lambat.


Gambar 5. Model jaringan pohon
e. Bus Network
Konfigurasi lainnya dikenal dengan istilah
bus-network, yang cocok digunakan untuk daerah yang tidak terlalu luas. Setiap
komputer (setiap simpul) akan dihubungkan dengan sebuah kabel komunikasi
melalui sebuah interface. Setiap komputer dapat berkomunikasi langsung dengan
komputer ataupun peralatan lainnya yang terdapat didalam network, dengan kata
lain, semua simpul mempunyai kedudukan yang sama.
Dalam hal ini, jaringan tidak tergantung kepada
komputer yang ada dipusat, sehingga bila salah satu peralatan atau salah satu
simpul mengalami kerusakan, sistem tetap dapat beroperasi. Setiap simpul yang
ada memiliki address atau alam sendiri. Sehingga untuk meng-access data dari
salah satu simpul, user atau pemakai cukup menyebutkan alamat dari simpul yang
dimaksud.


Gambar 6. Model jaringan bus
f. Plex Network (Jaringan Kombinasi)
Merupakan jaringan yang benar-benar
interactive, dimana setiap simpul mempunyai kemampuan untuk meng-access secara
langsung tidak hanya terhadap komputer, tetapi juga dengan peralatan ataupun
simpul yang lain. Secara
umum, jaringan ini mempunyai bentuk mirip dengan jaringan bintang. Organisasi
data yang ada menggunakan de-sentralisasi, sedang untuk melakukan perawatan,
digunakan fasilitas sentralisasi.

Gambar
7. Model Jaringan kombinasi
4.
Pemanfaatan Jaringan
a. Pemakaian peralatan secara bersama
Peralatan komputer seperti misalnya CPU,
hard-disk, magnetic-tape, printer, power suplay ataupun yang lainnya, dapat
dipakai secara bersama-sama oleh sekian banyak pemakai. Tentunya dengan cara
seperti ini, pemakai bisa lebih banyak menghemat biaya dibanding dengan cara
sebelumnya, yaitu sebelum konsep jaringan diketemukan.
Dengan adanya system ini, menyebabkan
semua PC yang tadinya bekerja sendiri dapat saling bekerja sama dalam
batas-batas tertentu, bahkan juga dengan system komputer yang lebih besar. Kerja
sama juga dapat dilakukan dapat semakin berkembang dengan adanya pertukaran
data sampai saling memakai peralatan dihubungkan dengan salah satu system
komputer (resources sharing atau juga disebut hardware sharing).
b. Hubungan Antar Sistem Yang Berbeda
Pada saat ini banyak dijumpai merk-merk
komputer dengan pelbagai system operasi yang dimiliki. Dengan adanya system
jaringan ini memungkinkan semuanya untuk disatukan menjadi satu jaringan yang
terpadu.
Pelbagai system dan merk yang berbeda
dapat saling dihubungkan pada suatu jaringan dan bila merk tersebut menggunakan
protocol yang sama, maka tidak hanya berhubungan secara pisik, tetapi juga
dapat saling berkomunikasi dan bekerja sama.
Sebuah terminal misalnya, dapat berhubungan dengan
pelbagai macam system sehingga tidak perlu setiap system memiliki terminal
sendiri. Demikian pula halnya dengan printer yang dapat digunakan secara
bersama oleh dua atau lebih system.
c. Pemakaian data secara bersama (Sharing data)
Dengan adanya konsep jaringan yang
menghubungkan system satu dengan system lainnya, maka memungkinkan pengiriman
file dari system yang satu ke-sistem yang lain. Hal ini bahkan mungkin dilakukan antar system yang
berbeda merknya
Dengan adanya konsep jaringan, maka data dan
program yang terletak dilokasi berjauhan, kini dapat digunakan secara bersama
oleh beberapa pemakai komputer tanpa harus memindahkan kekomputer-komputer
mereka terlebih dahulu. Proses ini dinamakan proses distribusi. Suatu file data
yang dapat dipakai secara bersama juga disebut sebagai share-data.
Disamping itu, fixed disk yang ada juga
dapat dipakai secara bersama sehingga suatu PC yang terhubung secara jaringan
tidak selalu perlu memiliki suatu fixed disk drive tersendiri. Bahkan tidak
hanya disk secara keseluruhan

Gambar 8.
Sharing data pada user yang berbeda
d. Pengurangan Kertas Kerja
Dengan adanya data dan program yang
tersimpan secara bersama, maka kebutuhan akan kertas kerja yang digunakan untuk
menyimpan pelbagai macam dokumen, akan menurun secara drastis.
Dokumen-dokumen yang ada pada akhirnya akan
tersimpan didalam suatu file database yang dapat digunakan secara bersama oleh
beberapa pemakai komputer.
e. Pemakaian Terminal
Pemakaian terminal sebagai media input dan
output pada konsep komunikasi data, adalah sangat murah. Harga komputer dewasa
ini sangatlah murah, dan harga terminal jauh lebih murah apabila dibanding
harga sebuah komputer. Dengan demikian, terminal pada akhirnya mempunyai nilai
efisiensi dan produktifitas sedemikian tingginya.
Jaringan menyebabkan banyak pemakai dapat
saling bekerja sama tanpa harus menyebabkan ketergantungan pada satu CPU,
sehingga bila CPU tersebut tidak bekerja, maka semua pemakai tidak harus
berhenti, tetapi dapat mengalihkan pada CPU yang lain.
f. Kemudahan mendapat informasi
Dengan adanya konsep yang saling terhubung
ini, maka waktu dan jarak kini sudah bukan menjadi masalah. Informasi yang
sedemikian berharganya, dapat segera diperoleh dalam waktu yang sangat singkat,
dan komputer dari tempat yang saling berjauhan-pun dapat saling bertukar
informasi.
g. Penyebaran informasi
Informasi yang ada dapat setiap saat
disebar luaskan melalui terminal-terminal yang ada dipelbagai tempat. Disamping
itu, penerima informasi juga dapat menjawab ataupun memberikan tanggapannya
secara langsung melalui terminal yang ada dihadapannya. Dengan demikian,
distribusi dan aksebilitasnya dapat meningkat.
h. Peningkatan produktivitas
Jaringan komputer juga dapat digunakan
untuk meningkatkan produktivitas kerja bagi para pemakai komputer, serta
kualitas produk yang dihasilkan. Dengan kemudahan meng-access data dari
pelbagai tempat, pemakai komputer dapat memiliki waktu luang yang lebih banyak
dan waktu ini dapat digunakan untuk rekreasi, penelitian dan lain sebagainya.
Semua ini dapat digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan produktivitas.
3.
HIPOTESIS
Hipotesis dalam penelitian ini adalah,
“Pemanfaatan jaringan komputer LAN SMK PAB 10 PATUMBAK yang
efektif dapat meningkatkan produktivitas SMK PAB 10 PATUMBAK’’
4.
METODE PENELITIAN
1.
Subjek Penelitian
Subjek
penelitian ini adalah semua Personal Computer (PC) dan User yang terhubung
dalam Jaringan komputer LAN pada SMK PAB 10 PATUMBAK Sampel penelitian ditentukan
secara puprosive yaitu semua Personal Computer (PC) dan User yang terhubung
dalam Jaringan komputer LAN pada SMK PAB 10 PATUMBAK Jl. Pertahanan
Ujung Patumbak 1 Medan
2.
Data penelitian
Data berupa data
kualitatif dan data kuantitatif, meliputi data primer dan skunder, data primer
diambil menggunakan instrumen berupa angket yang telah teruji tingkat validitas
dan reliabilitasnya. Sedangkan data sekunder didapatkan dari data-data pada UPT
Komputer SMK PAB 10 PATUMBAK, dan data-data yang ada di SMK PAB 10 PATUMBAK.
3.
Teknik Analisis Data
Analisis data
kualitatif menggunakan analisis deskriptif kualitatif, yang menggambarkan
kondisi riil jaringan LAN dan pemanfaatannya pada SMK PAB 10 PATUMBAK Data kuantitatif dianalisis menggunakan menggunakan
desain korelasional, dan model regresi untuk pengujian model pengaruh
efektivitas pemanfaatan jaringan LAN SMK PAB 10 PATUMBAK
terhadap produktivitas universitas.
Adapun model
matematisnya adalah sebagai berikut.
Y’ = bo + b1X1+b2X2
+ b3X3+ b4X4 +
Keterangan:
Y’ =
prediksi/estimasi produktivitas universitas muhammadiyah semarang
X1..4 = faktor-faktor efektivitas pemanfaatan jaringan LAN
e =
estándar error of estimasi
bo .. 4 = koefisien regresi
Model
dinilai bermakna/signifikan jika probabilitas hasil perhitungan kurang dari
0,05 pada taraf signifikansi 5% (taraf kepercayaan penelitian 95%).
Alat
bantu analisis data menggunakan software statistik SPSS (Statistical Product for Service Solution).
5. JADWAL PENELITIAN
Perlu peneliti ketahui jika
peniliti benar-benar ingin mendapatkan hail penelitian yang baik, maka waktu
terlama yang digunakan sebaiknya pada saat melakukan mempersipakan penelitian,
bukan pada tahap pengumpulan data maupun
proses pelaporan/penulisan laporan. Berikut ini tabel untuk pengisian jadwal
penelitian:
NO
|
KEGIATAN
|
WAKTU (BULAN)
|
||||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
VI
|
VII
|
||
1
|
||||||||
2
|
||||||||
3
|
||||||||
4
|
||||||||
5
|
||||||||
6
|
||||||||
7
|
||||||||
8
|
||||||||
9
|
||||||||
10
|